Berinvestasi di bidang properti bisa menjadi langkah cerdas jika Anda tertarik untuk mendapatkan pendapatan dari sumber yang lain. Properti bisa menjadi cara yang bagus untuk menghasilkan passive income yang tidak bergantung pada pekerjaan utama anda. Sebagai Tuan Tanah, selain akan menuai keuntungan dari harga properti yang akan meningkat setiap tahunnya, anda juga akan memperoleh pendapatan sewa berkelanjutan.
Hal ini dapat membantu memastikan masa pensiun yang lebih nyaman dan membantu tetap bertahan jika kemerosotan ekonomi mengakibatkan hilangnya pekerjaan utama anda. Jika anda tertarik untuk berinvestasi di bidang properti, berikut 5 aturan yang harus diikuti.
1.Punya Rencana
Bisa berinvestasi di bidang bidang properti untuk mendapatkan passive income bukanlah satu patokan/ukuran yang bisa diterapkan untuk semua orang. Sebelum memulai bisnis ini, pertama-pertama tetapkan rencana atau strategi yang paling cocok dengan Anda.
Misalnya, apakah anda lebih tertarik memiliki rumah-rumah untuk disewakan kepada keluarga sebagai rumah tinggal atau bangunan-bangunan komersial yang bisa disewakan untuk tempat usaha. Juga perlu dipikirkan, seberapa jauh anda akan menangani perbaikan asset yang Anda sewakan. Karena dalam jangka waktu penyewaan yang lama, tentu bangunan akan membutuhkan budget untuk perbaikan.
2. Passive Income bukan berarti lepas tangan
Melalui investasi di bidang properti, memang akan membuat anda mendapatkan uang tanpa melakukan pekerjaan apapun. Namun, tetap membutuhkan kerja keras di awal untuk mewujudkannya.
Seorang investor di bidang properti harus proaktif dan meneliti secara menyeluruh sebelum melakukan pembelian. Karena banyak juga area-area yang justru berdampak pada penurunan nilai karena rawan terdampak bencana alam, adanya kendala regulasi pemerintah hingga biaya perawatan yang lebih mahal daripada biaya pembangunan.
3. Perhatikan tren pasar
Segmen tertentu dalam bidang properti mungkin memiliki kinerja yang lebih baik selama periode tertentu. Ketika resesi atau pandemi misalnya, sektor persewaan hunian keluarga berpotensi lebih tangguh daripada properti komersial seperti hotel, guest house, gedung perkantoran atau tempat usaha yang berkaitan dengan tren liburan.
Mempelajari bagaimana berbagai bagian dari properti bereaksi terhadap perubahan kondisi ekonomi akan membantu anda menemukan peluang terbaik agar passive income tetap masuk secara konsisten ketika kondisi negara bersifat dinamis.
4. Pilih sumber modal yang tepat
Saat akan membeli properti untuk passive income, mungkin beberapa dari anda akan mengambil pinjaman. Hal ini bisa disiasati dengan mengambil kredit pemilikan tanah dari Bank terbaik atau ikut lelang aset kredit properti dari Bank-Bank Nasional.
5. Lokasi menentukan nilai pasar
Kategori bagus itu adalah akses, bukan lokasi. Lokasi bagus, strategis namun aksesnya jelek maka properti tersebut kurang diminati. Tetapi apabila lokasi strategis dan akses bagus, maka akan menjadi nilai plus tersendiri.
Maria Properti memiliki rumah type 75, type 70, type 56, dan tanah kavling bagi Anda yang ingin berinvestasi di bidang properti. Hubungi Customer Support Maria Properti untuk informasi lebih lanjut dan negosiasi.
Leave a Reply