Plafon rumah memiliki banyak jenis dari berbagai bahan. Plafon merupakan langit-langit yang digunakan untuk membatasi antara bagian ruangan dengan bagian atap rumah. Fungsi utama dari plafon rumah yaitu untuk menyerap udara panas atau dingin dari luar, selain itu juga berfungsi untuk menahan kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam rumah dan menambah estetika ruangan. Sebelum memasang plafon rumah, Sobat perlu mengetahui tentang fungsi, jenis, kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jenis plafon.
Yuk simak 6 jenis plafon rumah beserta kekurangan dan kelebihannya di bawah ini!
1. Plafon Jenis Gypsum
Salah satu jenis plafon rumah yang banyak digunakan untuk saat ini adalah plafon berbahan gypsum. Selain mudah ditemukan, gypsum juga memiliki harga yang masih terjangkau, yaitu berkisar antara Rp50.000 โ Rp60.000 per lembar.
Kelebihan:
- Dapat disesuaikan dengan selera
- Harga lebih murah
- Pengerjaan mudah dan cepat
- Tampilan lebih rapi dan halus
- Mudah di benahi
- Dapat memakai rangka kayu atau metal
Kekurangan:
- Tidak tahan air, mudah lapuk, bocor, dan berubah warna dengan bercak kuning
- Tidak tahan dengan beban berat
2. Plafon dari Triplek
Plafon rumah jenis triplek ini adalah plafon yang terbuat dari kayu dengan ketebalan 2.5 cm – 6 cm dan sudah digunakan jauh sebelum adanya gypsum. Triplek di bandrol dengan harga Rp40.000 โ Rp250.000 per lembar.
Kelebihan plafon triplek:
- Harga murah
- Pemasangan mudah
- Lebih ringan
- Mudah cari dan lebih bervariasi
Kekurangan:
- Tidak tahan api dan air
- Mudah pudar
- Sambungan terlihat
3. Jenis Plafon PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride adalah bahan dasar yang dipakai untuk membuat pipa air. Selain sebagai bahan dasar pipa, banyak juga plafon rumah yang menggunakan bahan PVC. Jenis plafon rumah ini dijual dengan harga pasaran antara Rp25.000 โ Rp65.000 per lembar.
Kelebihan:
- Material ringan
- Tahan api, air dan rayap
- Bentuk unik dan stylish
- Terdapat banyak pilihan warna sehingga bisa sesuai dengan interior rumah
Kekurangan:
- Harga relatif lebih mahal
- Tidak bisa dicat ulang
4. Plafon Kayu
Plafon rumah jenis kayu memiliki ukuran 1 x 9 meter. Sebelum dipasang, lembaran kayu dikeringkan untuk menghilangkan kadar airnya sehingga tidak terjadi penyusutan saat dipasang. Kemudian perlu dilakukan finishing dengan pelitur warna alami kayu agar tidak mengurangi kesan naturalnya. Plafon rumah jenis kayu di bandrol dengan harga yang cukup tinggi yaitu Rp160.000-300.000 per meter persegi.
Kelebihan:
- Lebih tahan lama
- Menghadirkan suasana yang lebih hangat, estetik, dan natural
- Mampu meredam gema
Kekurangan:
- Harga mahal
- Pengerjaan lebih lama dan lebih sulit
- Memerlukan perawatan khusus agar tahan dari rayap dan jamur
- Tidak tahan api dan air
5. Plafon Eternit/Asbes
Eternit dibuat dari bahan dasar semen dan perca (bahan serupa yang digunakan untuk membuat asbes). Plafon rumah jenis eternity dijual dengan harga yang relatif murah yaitu antara Rp60.000-90.000 per lembar.
Kelebihan:
- Pemasangan mudah
- Tahan air, api, dan tidak mudah lapuk
- Memberikan kesan dingin
- Mudah bongkar pasang
Kekurangan:
- Bahaya untuk kesehatan (ISPA)
- Bahan mudah retak dan patah
6. Plafon GRC
Glassfiber Reinforced Cement (GRC) adalah jenis plafon yang terbuat dari semen dan serat. Memiliki bahan dasar serupa dengan beton namun lebih ringan dan tidak kaku dan mudah di bentuk. Harga GRC relatif murah yaitu dengan harga Rp60.000-140.000 per lembar.
Kelebihan:
- Tahan air dan api
- Desain lebih mewah
- Mudah dibentuk
- Aman untuk kesehatan
- Harga murah
- Tahan lama
Kekurangan:
- Tidak ada variasi warna dan motif
- Pemasangan sulit
- Bahan mudah retak
Terdapat banyak sekali jenis plafon yang bisa Sobat temui, namun ulasan di atas adalah 6 jenis plafon yang biasa digunakan untuk rumah hunian pada umumnya. Setiap bahan tentu ada kekurangan dan kelebihannya.
Setelah tahu kekurangan dan kelebihan dari berbagai jenis plafon di atas, tentu Sobat semakin yakin untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan Sobat bukan?
Yuk ikuti info menarik seputar properti di website kami, dan cari tahu properti strategis di wilayah Jogja dekat UII.
Leave a Reply