Phisycal distancing dan masa karantina tidak membatalkan proses membeli ataupun menjual rumah. Mayoritas lini bisnis ini tidak terpengaruh secara signifikan, meskipun keputusan untuk membeli atau menjual rumah di masa pandemi harus dipertimbangkan dengan matang.
Memutuskan untuk menjual rumah
Banyak agen real estate yang terkena dampak pandemi Covid-19 memutuskan untuk tetap melaksanakan proses jual beli, dengan membatasi jumlah kunjungan calon pembeli yang akan visit/survey ke lokasi. Mereka juga menggunakan layanan cleaning service untuk membersihkan rumah menggunakan cairan desinfektan, menyediakan hand sanitizer, menyediakan sarung tangan dan mewajibkan pengunjung menggunakan masker.
Perbedaannya, proses marketing tidak bisa dilakukan di kerumunan sehingga dimaksimalkan melalui online marketing dengan memanfaatkan berbagai teknologi terkini, seperti virtual tour content yang bisa memberikan informasi visual mengenai rumah yang mereka tawarkan.
Menurut Munif Bayu Imam Syuhada, Project Manager sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta, saat ini sudah banyak orang melakukan penawaran penjualan rumah, akan tetapi permintaannya tidak sebanding. Sehingga bisa dikatakan, saat-saat sulit seperti sekarang ini memang tidak ada orang yang menginginkan atau mencari rumah. Banyak yang sudah memiliki aset seperti rumah, tapi tidak memiliki cash atau uang tunai yang banyak. Implikasinya, rate harga jual rumah akan cenderung turun karena sedikitnya permintaan.
Memutuskan Untuk Membeli Rumah
Pandemi memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat golongan tertentu. Berdasarkan data, masyarakat dengan pendapatan kurang dari Rp 1,8 juta paling terdampak. Sekitar 70,53% kelompok pendapatan ini mengaku mengalami penurunan pendapatan. Lalu, sebanyak 46,77% kelompok masyarakat dengan pendapatan Rp1,8 juta hingga Rp3 juta. Kaum menengah dengan pendapatan Rp3 juta hingga Rp4,8 juta dan Rp4,8 juta hingga Rp7,2 juta masing-masing mengalami penurunan pendapatan bulanan hingga 37,19 % dan 31,67%. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada prioritas masyakarat soal kepemilikan rumah.
Faktor lain yang dinilai berpengaruh ialah kondisi bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang semakin tinggi, hal ini melatarbelakangi sebagian masyarakat enggan membeli properti.
Beda Tapi Sama
Membeli atau menjual rumah di masa pandemi, merupakan keputusan yang harus mempertimbangkan berbagai aspek, terutama aspek keuangan. Ketika akan membeli rumah di masa pandemi, pastikan kebutuhan-kebutuhan lain yang menjadi prioritas tidak terganggu. Dan ketika memutuskan untuk menjual rumah di masa pandemi, pastikan tidak dilakukan terburu-buru, karena permintaan akan hunian tidak seramai biasanya ketika keadaan normal.
Leave a Reply