
Ganasnya letusan gunung merapi memberikan jejak yang terlihat bagi masyarakat Yogyakarta dan tersimpan rapi di Museum Sisa Hartaku. Pada 2010 lalu Gunung Merapi pernah meletus dan akibat letusan tersebut memakan banyak korban dan meluluh lantahkan semua yang ada di sekitar lereng Gunung Merapi tepatnya di desa Kepuharjo, Sleman, Yogyakarta. Tak hanya rumah yang terbakar namun dari bencana alam tersebut tercatat memakan korban sekitar 335 orang meninggal. Bencana alam erupsi Gunung Merapi masih tersimpan jelas di memori masyarakat Sleman khususnya dan yang merasakan kesedihan tak hanya masyarakat Yogyakarta saja akan tetapi juga masyarakat Indonesia.
Salah satu bukti dahsyatnya letusan Gunung Merapi pada 2010 terekam jelas pada sebuah museum mini bernama Museum Sisa Hartaku. Museum tersebut milik seorang warga bernama Bapak Sriyanto, beliau mengumpulkan sisa-sisa barang yang terkena awan panas dan menatanya kembali di dinding rumah untuk di jadikan kenangan akan dahsyatnya letusan Gunung Merapa pada 2010 . Dari peristiwa bencana alam tersebut menyisakan banyak sekali barang-barang yang terkena bencana tersebut. Potret keganasan merapi dapat dilihat di museum sisa Museum tersebut menjadi saksi bisu keganasan bencana alam tersebut. Di dalam museum sisa hartaku masih tedapat banyak sekali barang-barang yang meleleh akibat awan panas yang di lewatinya. Ketika kita berkunjung kesana di depan pintu masuk kita akan di perlihatkan kerangka sapi yang terkena awan panas. Kemudian masuk terdapat sisa-sisa piring gelas dan alat-alat rumah tangga yang memeleh akibat terkena awan panas tersebut. Kemudian pada dinding tembok juga terdapat foto-foto saat evakuasi korban bencana dan terdapat foto sapi-sapi yang melepuh akibat terkena awan panas. Yang menarik dari museum sisa hartaku adalah terdapat jam dinding yang menunjukan bahwa jam tersebut mati ketika bencana sedang terjadi.
Jika Sobat Properti berkunjung kesana, saat memasuki museum kita tidak di pungut biaya lho. Hanya saja ada kotak dana sukarela yang bisa diisi seiklasnya. Jam buka museum tersebut buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Disana juga sudah ada fasilitas yang lengkap seperti toilet, warung makan, warung merchandise dan lain-lain. Lokasi parkir disana juga sangat luas untuk parkir mobil Rp.5000 dan untuk parkir motor Rp. 2000 saja.
Bagaimana menarik bukan? Apakah Sobat Properti tertarik untuk berkunjung ke museum sisa hartaku?
Leave a Reply