Berbagai permasalahan sistem drainase perkotaan yang ada saat ini perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat agar tidak menimbulkan masalah yang berpotensi menimbulkan bencana.
Saat ini banyak sekali permasalahan lingkungan yang terjadi. Mulai dari banjir, polusi udara, sampah, hingga kurangnya ketersediaan air bersih. Banyak faktor penyebab dari berbagai permasalahan tersebut salah satunya yakni karena kelalaian kita (manusia/masyarakat) dalam menjaga lingkungan.
Banjir menjadi salah satu permasalahan yang sering bahkan selalu terjadi setiap tahunnya. Bagi kota-kota besar terutama kawasan perkotaan banjir sudah menjadi hal yang biasa mereka rasakan. Tentu bukan rahasia lagi dan masyarakat pun juga sudah tau penyebab dari banjir yang terjadi.
Namun ada satu penyebab yang mungkin jarang diketahui dan diberitahukan selama ini yakni karena kurangnya perhatian dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan. Permasalahan sistem drainase perkotaan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Sistem drainase merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengalirkan atau membuang air yang berlebih ke saluran yang telah disediakan sebelumnya.
Sistem drainase sendiri dibagi menjadi empat macam yakni sistem drainase primer, sistem drainase sekunder, sistem drainase tersier dan sistem drainase kuarter. Masing-masing dari sistem drainase tersebut mempunyai peran dan fungsi yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Sudah seharusnya bahwa sistem drainase tidak di alih fungsikan atau berfungsi ganda supaya tidak terjadi permasalahan.
Selain 4 macam di atas, ada beberapa jenis sistem drainase yang perlu diketahui.
Adapun jenis-jenis drainase sebagai berikut:
1.Jenis drainase berdasar sejarah terbentuknya
- Drainase Alamiah
Sistem drainase alamiah merupakan sistem drainase yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Sungai merupakan salah satu contoh sistem drainase alamiah yang paling sering kita jumpai.
- Drainase Buatan
Sistem drainase buatan merupakan sistem drainase yang sengaja dibuat manusia dengan berpegang pada ilmu pengetahuan mengenai drainase serta memperhitungkan ukuran saluran dan debit air akibat curah hujan.
2. Jenis drainase berdasar konstruksi
- Drainase Saluran Terbuka
Drainase saluran terbuka dibuat dengan fungsi untuk menampung dan mengalirkan air hujan. Di dalam kota, drainase saluran terbuka biasanya diberi lining (lapisan pelindung) berupa beton, pasangan bata atau pasangan batu. Namun di pinggiran kota, drainase saluran terbuka kebanyakan tidak diberi lapisan pelindung.
- Drainase Saluran Tertutup
Drainase saluran tertutup merupakan drainase yang dibuat untuk saluran air kotor yang berpotensi mengganggu kesehatan lingkungan. Sistem drainase jenis ini sangat cocok digunakan di daerah perkotaan, terutama pada kawasan padat penduduk.
3. Jenis drainase berdasar fungsi
- Single Purpose
Single purpose merupakan saluran yang dibuat khusus untuk mengalirkan satu jenis air buangan saja, seperti saluran khusus untuk limbah domestik (saja), saluran drainase khusus limbah industri (saja), dll.
- Multi Purpose
Multi purpose merupakan saluran yang berfungsi untuk mengalirkan beberapa jenis buangan, baik secara bergantian maupun secara bersama-sama (bercampur).
4. Jenis drainase berdasar letak saluran
- Drainase Permukaan Tanah
Drainase permukaan tanah merupakan saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah, yang bertujuan untuk mengalirkan air limpasan permukaan.
- Drainase Bawah Permukaan
Drainase bawah permukaan merupakan saluran drainase yang berfungsi untuk mengalirkan air limpasan permukaan melalui saluran di bawah permukaan tanah sehingga permukaan tanah bisa digunakan untuk keperluan lain.
Permasalahan Sistem Drainase Perkotaan dan Solusinya
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan sistem drainase. Perencanaan tidak hanya disesuaikan dengan kondisi sekarang namun juga kondisi yang akan datang. Dalam perencanaan drainase perkantoran tentu saja tidak lepas dari berbagai masalah. Meskipun sistem jaringan drainase di perkotaan direncanakan berdasar ilmu drainase, namun permasalahan di kawasan perkotaan tidak bisa dihindari.
Identifikasi terhadap masalah-masalah tersebut sangat penting untuk dilakukan demi mendapat solusi yang tepat.
Berikut beberapa permasalahan sistem drainase perkotaan yang kerap dihadapi:
1.Peningkatan Debit
Perubahan tata guna lahan yang terjadi akibat perkembangan kota dapat meningkatkan aliran permukaan dan debit banjir. Selain itu manajemen sampah yang kurang baik turut memberi kontribusi percepatan pendangkalan saluran drainase dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang , sehingga tidak mampu menampung debit air dan menjadikan air meluap serta terjadi genangan.
2. Meningkatnya Jumlah Penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, merupakan salah satu akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Jumlah penduduk yang semakin bertambah selalu diikuti pula dengan penambahan infrastruktur. Selain itu meningkat pula jumlah limbah, baik berupa sampah cair maupun sampah padat.
3. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi dengan infrastruktur lain
Salah satu contoh kurangnya koordinasi dan sinkronisasi dengan infrastruktur yang lain adalah seringnya ditemukan tiang listrik yang berada di tengah saluran drainase sehingga dapat mengganggu mekanisme kerja saluran drainase. Adapun contoh lainnya yakni keberadaan pipa air PDAM yang memotong saluran penampang basah.
4. Tingkat kesadaran masyarakat yang rendah
Tingkat kesadaran masyarakat akan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi kawasan perkotaan masing dibilang cukup rendah. Misalnya saja mengenai pengelolaan limbah domestik dan sampah. Tidak sedikit masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya.
Solusi Permasalahan Sistem Drainase Perkotaan
Permasalahan-permasalahan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebab dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan gangguan kesehatan. Berikut beberapa solusi untuk menangani masalah drainase di perkotaan, antara lain:
- Memberi penyuluhan pada masyarakat agar menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
- Membangun bak kontrol dan saringan supaya sampah yang masuk ke saluran drainase dapat dibuang dengan cepat dan mudah.
- Memberikan sanksi yang tegas terhadap siapapun yang membuang sampah sembarangan termasuk di sungai dan saluran drainase.
- Mengelola limpasan melalui fasilitas yang dapat menahan air hujan, menyimpan air hujan serta membuat resapan air.
- Menambah adanya RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang berfungsi sebagai resapan air hujan.
- Perbaikan dan normalisasi saluran drainase, sehingga saluran drainase dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Itulah beberapa jenis drainase perkotaan, permasalahan dan solusinya menurut Maria Properti.
Leave a Reply