Apa saja yang menjadi pertimbangan sebelum membeli rumah? Berikut kita bahas hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli rumah.
Sebelum membeli sebuah rumah, Anda harus mempertimbangkan banyak hal. Tentu saja hunian yang dikehendaki adalah rumah yang sesuai dengan keinginan Anda dari segi apapun entah dari suasana lingkungan rumah, design, maupun model rumah. Setiap orang pasti juga menginginkan hunian yang aman dari berbagai bahaya. Jangan sampai menyesal setelah terjadi akad jual-beli dan sudah ada bukti hitam di atas putih, dan rumah pun sudah selesai dibangun serta siap dihuni.
Apa saja yang menjadi pertimbangan sebelum membeli rumah?
1. Legalitas
Saat ini mayoritas masyarakat mencari properti (khususnya rumah) yang sudah memiliki status SHM (Sertifikat Hak Milik) dan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan).
Hal tersebut disebabkan karena KPR hanya bisa membiayai dua hak kepemilikan tanah, yaitu hak milik (dengan pembuktian SHM) dan Hak Guna Bangunan (dengan pembuktian SHGB).
Jadi sebelum membeli rumah Anda harus benar-benar memastikan terlebih dahulu bahwa rumah yang Anda beli sudah berstatus Hak Milik dan Hak Guna Bangunan.
2. Lokasi & fasilitas
Lokasi tentu saja menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan sebelum memilih rumah. Dalam mempertimbangkan lokasi, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan untuk melihat lokasi yang strategis seperti akses mudah, cocok peruntukannya dan prospektif.
Pilih rumah dengan akses mudah ke berbagai tempat penting seperti jalan raya, jalan tol, rumah sakit, terminal, stasiun kereta, pasar atau minimarket, karena hal tersebut akan sangat membantu dalam berbagai situasi.
Selain itu untuk mencari sebuah rumah tidak hanya dilihat dari wujud fisik rumahnya saja tetapi juga mengikut sertakan insting dan feeling.
Jangan lupa untuk mengamati fasilitas apa saja yang ditawarkan pihak developer. Selain rumah, fasilitas dan prasarana apa yang akan dibangun di kawasan tersebut. Bahkan Anda juga bisa mencari informasi dengan bertanya kepada orang sekitar.
Guna menunjang kebutuhan olahraga penghuni, beberapa developer membangun jogging track dan taman. Bahkan ada yang menyediakan lahan khusus untuk membangun lapangan basket hingga kolam renang.
3. Lingkungan
Apabila lokasi bersifat umum, maka lingkungan lebih spesifik lagi. Sesuaikan lingkungan dengan kebutuhan Anda. Misalnya, jika Anda memiliki anak yang masih berusia kanak-kanak, usahakan tinggal di lingkungan dengan warga yang memiliki anak seumuran.
Hindari tinggal di lingkungan yang banyak dihuni pensiunan. Pasalnya, seorang anak butuh teman sebaya yang bisa diajak bermain untuk proses tumbuh kembangnya.
Tak heran bila saat ini banyak keluarga yang mencari hunian di tengah kawasan yang aman dan tentunya memiliki area terbuka yang luas. Selain itu rumah dengan lingkungan yang asri, nyaman dan hijau menjadi impian banyak orang.
4. Logika
Gunakan logika dalam memilih rumah yang akan dibeli. Biasanya pihak developer akan mengeluarkan berbagai jurus jitu (marketing) demi mendapat kepercayaan konsumen untuk segera membeli rumah yang mereka tawarkan.
Tidak ada larangan untuk melakukan marketing yang gencar dan totalitas. Karena semua keputusan ada pada Anda sebagai pembeli. Jadilah pembeli yang pintar dan cermat, tidak langsung percaya seratus persen dengan semua yang diutarakan pihak developer. Apalagi langsung mempercayai semua iming-iming developer.
5. Reputasi Developer
Sudah bukan suatu hal yang baru lagi jika semua transaksi jual beli membutuhkan rasa saling percaya, apalagi rumah yang melibatkan banyak uang. Maka dari itu penting sekali untuk memilih developer yang terpercaya. Dengan melihat track record developer dengan berbagai kawasan yang telah dibangunnya. Apakah terdapat masalah di sana atau tidak. Dan apakah lingkungan yang dibangun pihak developer sebelumnya sesuai dengan lingkungan yang Anda inginkan. Hal tersebut bisa menjadi gambaran dalam memilih developer.
6. Metode Pembayaran
Berbagai kemudahan dalam memberikan cara pembayaran juga bisa menjadi alternatif para calon pembeli rumah. Jika memiliki uang tunai atau cash bisa langsung dilakukan, namun jika tidak, tak ada salahnya memilih sistem KPR atau cash installment/bertahap.
KPR memang memudahkan karena pembayaran bisa dicicil hingga 20 bahkan 25 tahun, namun harga beli cash keras jauh lebih murah karena tidak dikenakan bunga. Sebagai gambaran, rumah subsidi yang harganya Rp 133,5 juta bisa menjadi Rp 250 juta jika ditotal dengan bunga cicilan.
Alternatif lain adalah cash bertahap, harganya naik sekitar Rp 10 juta-Rp 20 juta (tergantung harga pokoknya), namun calon konsumen sudah bisa mencicilnya selama 12 bulan. Bahkan ada beberapa developer yang memberi gimmick installment hingga 36 kali (3 tahun).
7. Keamanan
Untuk yang terakhir pilih hunian yang aman dari bahaya ataupun bencana. Cross check terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli, apakah kawasan tersebut sering terkena banjir atau tidak dan apakah kawasan tersebut rawan kejahatan ataupun tidak.
Itulah 7 hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli rumah. Maria Properti menyediakan rumah type 56 dan type 70 yang bisa Anda pilih.
Leave a Reply